Solo international performing art atau yang lebih di kenal SIPA merupakan event mahakarya seni berkelas Internasional yang di adakan setiap tahunnya bertepatan di kota solo. SIPA diadakan pertama kali pada tahun 2009 di pemedan istana mankunegaran. Acara ini mengundang seniman lokal hingga mancanegara untuk menampilkan karya seni dari negara masing-masing. SIPA berhasil dikunjungi lebih dari 10.000 penonton sertiap tahunnya mulai dari pengunjung lokal hingga mancanegra. SIPA juga meningkatkan jumlah wisatawan asing berkunjung ke Indonesia untuk menonton event tersebut.
SIPA dapat dikatakan sebagai aktifitas komunikasi internasional karena pertunjukannya bersifat global tak hanya di nikmati masyarakat lokal saja namun juga masyarakat internasional, SIPA merupakan media komunikasi Internasional melalui Cultural event yang mana Indonesia sebagai komunikator kepada negara-negara lain sebagai komunikan yang secara tidak langsung mempromosikan Negara Indonesia ke kancah internasional.
SIPA dan Fungsi Komunikasi Internasional
Ø SIPA dapat memperkuat hubungan internasional Indonesia dengan Negara lain karena SIPA bekerjasama dengan seniman negara lain untuk ikut tampil seperti Australia, Korea Selatan, Rusia dan masih banyak lagi, membuat hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut semakin baik melalui sektor kesenian. Melalui sektor kesenian dan kebudayaan dapat membuka jalan kerjasama di bidang lain antara Indonesia dengan negara-negara yang berpartisipasi mengikuti SIPA
Ø Keberhasialan SIPA Juga dapat menghindari terjadinya konflik antar negara yang mana dengan terbukanya negara SIPA terutama di sektor kesenian merupakan lampu hijau dari Indonesia untuk membuka kerjasama internasional dengan negara lain.
Ø Menjadi salah satu teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi negara Indonesia dengan negara lain, melalui sektor kesenian dan kebudayaan. Yang mana hubungan politik luar negeri Indonesia dan negara-negara yang berpartisipasi dalam Event SIPA akan semakin baik untuk kepentingan politik luar negeri bilateral maupun multilateral.
Sumber :
https://www.genpi.co/coe/89/solo-international-performing-art
0 Komentar